Senin, 07 Oktober 2013

Aku dan PSP3

Tanggal 15 September 2013 adalah hari yang bersejarah buat aku dan 20 temanku. karena hari itu pertama kalinya aku menginjakan kaki di tanah rencong persisnya di bumi Teuku Umar ( Meulaboh )

Perasaan lelah terobati dengan hidangan alam yang memanjakan mata. Sungguh luar biasa, sepanjang jalan kami dmanjakan dengan panorama alam yang menakjubkan. Bukitnya yang berliuk, ngarai yang elok, dan sepadan pantai yang memutih.
Belum lagi penjamuan istimewa dari Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten serta masyarakat Aceh Barat yang familiar. Kami diperlakukan bak putra mahkota yang manja.

Tetapi hal itu tidak mengalihkan perhatianku pada tujuan utama aku, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Karena PSP3 ini merupakan program penguatan kapasitas masyarakat didalam pembangunan, terutama pemuda selama 2 tahun.

Dengan kondisi masyarakat yang penuh keakraban, inong dan agam yang bermurah hati, saya rasa 2 tahun akan terasa singkat. Sungguh luar biasa, ini semua berkat Takdir baik dari Allah SWT, do'a orang tua tercinta dan PSP3.

Minggu, 26 Februari 2012

"Secarik Do'a"

Aku memang merasakan cinta yang terlukis kuas nirwana. Dengan warna yang merekah, hiasan nan megah hingga memanjakan tiap pasang mata yang melihat. Tetapi, semuanya berjalan dengan arah yang congkak,
tak pasti dan terapung. Sedikitpun tak bisa berjalan diatas harapan yang pernah terucap.
Keseriusan untuk menjalin kedamaian kini mengambang bersama luapan kepiluan kisah ini.
Saat ini aku bertahan dalam perasaan gelisah, sayang, kangen, marah, takut, yang melebur bersama puing-puing
Keindahan yang tersusun dalam jiwa.

"Tuhan, apa yang hendak Engkau isyaratkan?".
"Sampai kapan Engkau akan memberikan kekuatan untuk aku bertahan?".

Bukannya aku berkeluh dan putus asa, bukannya aku menghindar dari tiap titik takdir yang harus menumpa aku.
Sungguh semua ini diluar batas kemampuan aku.
Aku hanya menharap petunjuk yang baik, sekalipun itu menyakitkan.
Karena aku percaya, hanya Engkau yang mempunyai kehendak untuk menentukan arah
Yang harys ditempuh oleh masing-masing insan.

Sampai kapanpun aku akan ikhlas menunggu jawaban dari kegundahan itu. Walau jawaban itu diilhamkan pada orang yang membenci aku, dengan tulus dan lapang dada aku akan menerimanya.
Dan sekalipun jwaban itu tertambat ditangan Izrail dengan tersenyum akan aku tinggalkan dunia ini.

Selasa, 10 Januari 2012

Nasehat Bapak Tentang Cinta

"Selama ini, Ayah memang tidak pernah memaksa kamu untuk mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria keluarga. Hanya saja Ayah berpesan agar kamu mendapatkan perempuan yang bener-bener sayang sama kamu. Bisa terima kamu apa adanya, memiliki rasa sayang yang tulus, ikhlas sekalipun kamu bawa ke dalam lubang semut. Kamu juga harus bisa menjaga kepercayaan dia, memberikan kasihmu setulus-tulusnya. Selain itu dari sekarang kamu harus mulai nabung, karena mengarungi hidup dalam naungan pernikahan bukan hanya memiliki cinta saja. Tetapi materipun sangat menentukan dan bahkan untuk ukuran sekarang, permasalahan materi menjadi faktor utama masyarakat luas memandang seseorang. Kamu sudah cukup dewasa, ayah yakin kamu dapat bercermin dari pengalaman hidup bersama kami (ayah & ibu)".

Baru kali ini Bapak aku berpendapat tentang permasalahan cinta. Aku tau maksud dari semua itu adalah demi kebaikan aku dalam menjalani hubungan yang serius. Tetapi, aku sangat merasakan kesulitan dalam menyamakan persepsi dengan kekasih aku. Entah apa yang menjadi masalah utamanya, namun yang jelas saat ini kesabaran aku benar-benar diuji dengan tindakan, perkataan kekasihku. Aku hanya bisa berusaha dan berdoa, adapun pada akhirnya pilihan ada ditangan dia. Cuma yang jelas, menjalin hubungan dengan aku harus satu prinsip. Dan itu harga mati buat aku...

Kawanku Lenteraku


STISIP Widyapuri Mandiri kampus 2 Palabuhanratu, itulah nama perguruan tinggi tempat aku menuntut ilmu. Sekalipun proses perkuliahannya menggunakan gedung SMA 1 Palabuhanratu, tapi aku merasa hidup yang aku jalani semakin mempunyai arah dan semakin berarti. Hal ini dikarenakan aku memiliki teman-teman hebat yang selalu memberikan insfirasi.

Nama beliau Untung Subagya, hidup beliau tidak pernah rugi. Karena namanya saja sudah Untung. Sehari-hari beliau beraktifitas di TPI (tempat Pelelangan Ikan). Beliau merupakan seorang pemikir hebat, sekali beliau berpendapat mahasiswa dan dosen akan dibuat tercengang-cengang. Aku sering bertukar pendapat, sering dinasehati. Apakah itu tentang permasalahan hidup, agama, sosial, politik dan lain-lain.
Beliau pernah berkata bahwa, dirinya kuliah tidak memiliki target yang hendak di capai seperti orang-orang kebanyakan. Beliau hanya ingin terus-terusan belajar menuntut ilmu.



Nah, kalu yang satu ini namanya, Dadan Darusman. Atau jika di lingkungannya, beliau lebih dikenal dengan sebutan "Cep Eong Pasar". Akupun tidak tau alasan yang pasti kenapa beliau diberi gelar itu. Beliau sangat pandai didalam memainkan kata-kata. tutur sapanya yang lembut, sopan santunnya masih kental sekalipun beliau ngobrol sama anak yang jauh lebih muda. Beliau sangat bersahaja. Tetapi, walaupun demikian beliau tetaplah seorang singa yang tak pernah kehilangan taringnya. Hal ini terbukti dengan kemampua analisisnya yang mumpuni. Sehingga, banyak pengetahuan baru yang aku dapatkan dari beliau.
Yang satu ini namanya Karno Prianto, beliau seorang teman sekaligus sudah aku anggap kakak sendiri. Beliau memiliki tubuh yang sangat Atletis. Beliau sangat "gokil" sekali, banyak lelucon dan tingkah yang mngundang gelak tawa. Lihat saja, beliau masih sempat-sempatnya bercanda padahal itu dalam suasana diskusi. Tetapi, sama halnya dengan teman-teman yang lain beliau sangat cerdas sekali. Apalgi didalam memberikan definisi sebuah istilah yang kurang aku pahami. Selain itu beliau merupakan seorang pemikir yang idealis dan mengakar. Banyak pemikiran-pemikiran beliau yang yang menjadi insfirasi.
Itu hanya sebagian teman yang dapat aku posting fotonya, padahal masih banyak teman yang sangat berarti dalam hidup aku selama ini, seperti : Sugeng Apriadi, Alfian Rustaman, Syarif Hidayat, Hadi, Bayu, Benny Sumbawa, Chandra Resmana, Maulana, Ade, Angga, Ece, Dadang, Rizwan Nurzaman, Erik Sukmansyah, Galih Ara, Burju Rolas, Yatni, Megi, Levi, Eneng Sumirah, Rina, Elin, Euis, Asep Suhendi, Encep, Anyu, Uus Ruswanto, Suryadi, Rudi Febri, Dede Misbah, Styojati, Mulyana, Sanusi, dan lainnya.

Terimakasih kawan, karena kalianlah aku membusuk bersama indahnya ilmu, karena kalianlah aku semakin berani dalam menghadapi setiap tantangan yang membentang di pelupuk mata, karena kalianlah aku kokoh dalam asa, karena kalianlah aku tertawa dalam kepiluan yang nestapa. Terimakasih.***

Minggu, 08 Januari 2012

Aku dan Kenanganku Esok

Aku ingin bercerita tentang aku dan sepenggal kisah yang terukir dalam sehelai daun kering  dan terhimpit diantara dua bukit yang terjal dan curam. Semua itu, berawal dari ribuan empati yang bergejolak, mendidih hingga bersatu membentuk segumpal harapan yang pekat dan erat. Kemudian untuk seterusnya, harapan itu aku sebut cinta.

Cinta…..
Sebuah kata sederhana, namun mampu memberikan warna kepada setiap insan yang merasakannya. karena cinta, seseorang bisa merubah prinsip hidupnya, karena cinta seseorang rela menderita, bahkan karena cinta pula seseorang rela melepaskan nyawanya. Itulah kekuatan cinta.

Akupun pernah terhempas, ya terhempas oleh kekuatan cinta yang menerpa jiwa hingga tersungkur kedalam lembah yang bisu. Tak ada cahaya, bahkan mata ini tidak pernah merekam sejengkal ranting sekalipun. Tak ada satupun pegangan yang bisa dijadikan tumpuan untuk aku bangkit kembali. Yang ada hanyalah sorak sorai serangga kerdil yang sedang menari-nari  dalam kubangan yang pekat. Dan sesekali terdengar sayup-sayup ejekan dan ajakan agar aku ikut berpesta pora.

Tapi semua tidak menggoyahkan aku untuk terus memilih jalan hidupku. Karena hidup buat aku adalah pilihan. Dan pilihan itu aku tuangkan dalam sebuah komitmen. komitmen untuk terus berjuang mencari satu dari ribuan nama indah. Dan untuk seterusnya akan aku beri nama dia “Kekasih”…